Translate

Jumat, 14 April 2017

ajaran konfusius


            Ajaran konfusius pada umumnya menekankan pada harmonisasi melalui moralitas dan kebaikan, seseorang dilahirkan dengan mengemban tugas atau kewajiban tertentu yang harus dilakukan dengan harmonis. Ia juga membuat sistem ajar sendiri yang sekarang mirip dengan pendidikan orang dewasa yang diartikan sebagai proses belajar yang aktif. Sebagai guru, dia tidak melarang siapapun untuk menjadi muridnya, baik dari kalangn bangsawan maupun kalangan biasa. Namun dibalik sistem belajar yang diterapkan oleh Konfusius, ada misi rahasia yang ditanamkan kepada murid-muridnya, yaitu menyiapkan manusia-manusia berkarakter kritis yang dilandasi nilai moral untuk merombak sistem pemerintahan menjadi lebih baik.
            Untuk mencapai hal tersebut, Konfusius lebih memilih untuk tidak terpaku dengan pelajaran pada umumnya namun memaksimalkan potensi yang ada dalam diri murid-muridnya. Dimulai dengan cara mendidik yang menggunakan metode sendiri, kemudian menyadarkan kepada muridnya mengenai potensi yang dimilikinya. Setelah itu barulah Konfusius mendorong murid-muridnya untuk berani dalam merubah kearah yang lebih baik. Ini merupakan cara Konfusius dalam menjadikan muridnya seorang yang berkarakter karena dia juga menyadari bahwa setiap orang mempunyai karakter dan potensi yang berbeda-beda.
            Salah satu pandanganya adalah bahwa orang tidak boleh takut dalam berkata jujur dan malah takut jika orang tersebut berbohong. Ini meninjukan bahwa sikap seseorang harus mengatakan apa yang dia ketahui dan mengatakan pula apa yang tidak mereka ketahui. Dengan begitu mereka akan dengan ikhlas menjalankan kewajibannya sebagai seorang warga Negara yang baik. Maka dari itu sikap tersebut berlanjut dan harus tertanam dalam diri seseorang sehingga apa yang akan dia lakukan harus mengutamakan yang lebih besar. Maksudnya dengan sikap yang sudah tertanam tersebut, kepentingan yang lebih besar menjadi yang paling utama. Sebagai contoh adalah kewajiban terhadap orang tua lebih besar daripada kewajiban terhadap teman.

            Karena itulah Konfusius tidak berhenti menanamkan sikap baik kepada muridnya. Ia mengajarkan bahwa ilmu harus terus dicari bhakan sampai peti mati tertutup. Kepedulian terhadap ilmu pengetahuan inilah yang nantinya mendorong dia untuk menuntut adanya pendidikan kepada setiap orang tanpa membedakan status sosialnya. Menurutnya pendidikan sejati akan didapat secara alami namun begitu harus ada yang membuka pintu kearah pendidikan tersebut. Maka sangat diperlukan adanya suatu proses pelatihan yang didalamnya terdapat cara untuk meningkatkan kualitas diri sehingga mampu berinteraksi dengan masyarakat luas secara terus-menerus. Proses pelatihan ini bisa didapat melalui pendidikan formal maupun alami. Dengan begitu maka moralitas dapat dibentuk dengan baik sehingga dalam menjalani hidup manusia bisa melaluinya dengan harmonis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar