Tempat wisata alam yang terbuka acap kali menjadi tempat yang
banyak ditemukan sampah yang berserakan. Kejadian ini tidak hanya terjadi pada
satu tempat saja melainkan hampir semua tempat wisata alam yang terbuka.
Kejadian ini karena kurangnya pengawasan oleh pihak terkait untuk menjaga
kebersihan lingkungan. Selain itu luasnya area tempat juga menjadi salah satu
faktor penyebabnya.
Kawasan wisata ini
terutama terletak di wilayah pegunungan yang menjadi tempat favorit pendaki yang
ingin merasakan sensasi dari wisata alam terbuka. Namun hobi mendaki gunung ini
sering kali tidak disertai rasa cinta lingkungan yang dengan sengaja atau tidak
sengaja membuang sampah sembarangan seakan tidak ada yang peduli. Kawasan yang
dulunya bersih tanpa noda sampah akhirnya menjadi seperti tempat pembuangan
sampah. Kejadian ini memang merugikan, terutama orang lain yang ingin menikmati
suasana alam pegungunan yang sejuk tanpa adanya bau busuk sampah.
Kejadian secara
tidak langsung bisa merusak ekosistem alam. Kondisi yang dulunya banyak
ditumbuhi rumput kini menjadi padang sampah. Maka sudah sewajarnya jika para
pendaki memiliki jiwa kearifan local dan berusaha menjaga lingkungan sekitar.
Dengan begitu maka setidaknya lingkungan tersebut dapat dikunjungi dalam
beberapa puluh tahun kedepan.
Dengan tertanamnya
kesadaran tentang menjaga lingkungan maka kita mempunya satu langkah maju untuk
merawat apa yang dititipkan Tuhan untuk dinikmati. Namun usaha ini juga harus
dibarengi dengan usaha nyata seperti kampanye menjaga lingkungan. Sebagai
pendaki yang bijak memang sikap ini harus dimiliki. Karena itulah usaha ini
tidak hanya membutuhkan segelintir orang, melainkan usaha bersama. Dengan
begitu titipan Tuhan ini dapat bertahan lama dan bisa dinikmati oleh generasi
mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar