Halaman

Jumat, 14 April 2017

ARKEOLOGI SEBAGAI PENELITIAN INTERDISIPLINER


          Arkeologi ilmiah menuntut berbagai keahlian. Arkeolog saat ini harus menjadi ilmuwan teoritis, metodologi, teknisi, administrator, dan hal lebih lainnya. meskipun arkeolog harus mampu melakukan semua fungsi ini, pada kenyataannya hampir tidak mungkin untuk satu individu untuk melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk suatu proyek tertentu, biasanya arkeolog harus menyatukan spesialis dari berbagai ilmu. Masing-masing yang berfokus pada aspek tertentu dari penelitian. salah satu keterampilan yang sangat penting arkeolog yang harus dimiiliki adalah untuk mengenali yang merupakan spesialis yang tepat dan ketika individu ini harus dikonsultasikan.


PROYEK PENELITIAN ARKEOLOGI

Ukuran dan lamanya proyek penelitian arkeologi mengikuti skala kasus yang diteliti. Kesulitan dalam menemukan kembali dan menganalisa berbagai macam data arkeologi, juga meningkatnya pembatasan dalam mengirimkan benda yang telah ditemukan kembali, telah mengakibatkan munculnya proyek arkeologi dengan multidisiplin ilmu. Layaknya setiap peneilitian, penelitian arkeologi juga dibatasi oleh ketersediaan waktu dan dana.

BENTUK PENELITIAN ARKELOGI

            Dengan munculnya arkeologi sebagai disiplin ilmu, pendekatan yang lebih sistematis untuk penelitian telah menjadi peraturan. Diantara yang  pertama mengemukakan dengan tegas bentuk penelitian sistematis dalam arkeologi yaitu Walter Taylor dan Lewis Binford. Binford dalam bentuk penelitian arkeologi menekankan pada “orientasi-masalah” daerah. Penelitian yang berorientasi pada masalah daerah, bertujuan memecahkan masalah tertentu atau menguji satu atau lebih hipotesis dengan terkendali dan dari data yang mewakili dari daerah tertentu.
            Bentuk penelitian sistematis melibatkan proses formal yang memandu pelaksanaan investigasi, baik untuk memastikan keabsahan hasil penelitian dan untuk memaksimalkan efisiensi waktu, uang, dan usaha yang dimanfaatkan. Bentuk sistematis dan formal karena membagi proses penelitian menjadi serangkaian langkah atau tahapan, masing-masing dengan fungsi tertentu.
            Tahap pertama dalam penelitian arkeologi melibatkan perumusan masalah tertentu atau bidang minat yang akan difokuskan dalam penelitian. Latar belakang penelitian dilakukan untuk memperbaiki masalah lebih lanjut dan menentukan tujuan penelitian. Tujuan ini biasanya mencakup pengujian satu atau lebih spesifik hipotesis penelitian
            Tahap kedua membuat susunan kegiatan yang diperlukan untuk memungkinkan arkeolog untuk melakukan investigasi yang direncanakan di lapangan. Tahap ketiga meliputi pengumpulan data aktual arkeologi. Jika belum selesai arkeolog sebelumnya atau sebagai bagian dari studi kelayakan, meninjau arkeolog untuk mencari dan mengidentifikasi situs dan survei arkeologi untuk mengumpulkan data permukaan dapat terjadi di tahap ini. Penggalian, tetapi, biasanya sarana utama untuk pengumpulan data.
            Dalam tahap keempat, diproses dan awalnya diklasifikasikan di lapangan. Tahap penelitian kelima melibatkan analisis data rinci yang mungkin dilakukan oleh spesialis, baik di lapangan atau di laboratorium permanen atau fasilitas lainnya. arkeolog menggunakan hasil analisis pada tahap keenam atau interpretasi. Langkah terakhir dalam bentuk penelitian arkeologi adalah publikasi dan menyebarluaskan hasil program.

Perumusan Penelitian

            Penelitian dimulai dengan keputusan mengenai wilayah geografis atau masalah kepentingan, keputusan ini baik batas dan panduan penyelidikan lebih lanjut. Setelah itu arkeolog melakukan penelitian latar belakang, menemukan dan mempelajari pekerjaan sebelumnya. Latar belakang yang berguna meliputi geografis, geologis, klimatologis, ekologi, dan studi antropologi, jika tersedia. Konsultasi dan wawancara dengan para ahli individu mungkin diperlukan dan dianjurkan. Investigasi latar belakang menyeluruh memfasilitasi penelitian arkeologi yang sebenarnya dengan pelapisan ulang masalah dalam penyelidikan dan menentukan tujuan penelitian yang lebih spesifik. Tujuan dari penelitian arkeologi meliputi pengujian satu atau hipotesis yang lebih spesifik.
Sebagai contoh. mungkin memprediksi bahwa tempat transisi dalam pengaturan gunung lembah: teori lain mungkin memprediksi lokal pantai. Dalam kedua kasus. arkeolog akan perlu untuk menentukan tidak hanya di mana untuk melihat, tetapi juga apa jenis data untuk mencari: artefak tertentu. ecofacts, dan fitur diyakini bukti untuk dan melawan perubahan yang didokumentasikan. Pengumpulan data pasti akan mencakup lebih dari sekedar materi ini. namun tahap perumusan penelitian harus mencakup definisi dari jenis data yang diperlukan untuk menguji secara memadai dan cukup hipotesis yang ditetapkan.

Pelaksanaan Penelitian

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan setelah menentukan tujuan adalah Merencanakan dan membuat persiapan untuk pekerjaan di lapangan salah satunya adalah membuat izin yang diperlukan untuk melakukan sebuah penelitian lapangan. Izin resmi harus didapatkan dari lembaga pemerintahan. Selanjutnya, saat arkeologi membutuhkan akses ke area yang luas, dan melakukan pengukuran benda melalui ekskavasi, pemilik lahan yang tanahnya akan dipakai juga harus memberikan izin sebelum penyelidikan dimulai.
Setelah izin didapatkan, arkeolog harus mendapatkan dana untuk mendanai penelitiannya. Ketika penelitian sudah mendapatkan dana, arkeolog harus mempersiapkan logistik. Peralatan penelitian harus sudah dibeli, jika tidak, beberapa peralatan mahal mungkin menyewa, meminjam atau dari donasi. Fasilitas lapangan harus disewa atau dibuat untuk penyimpanan peralatan ini dan untuk memproses dan menyimpan artefak dan data penelitian. Proyek berskala besar harus merekrut staff pengawas, kendaraan, dan penginapan. Dalam beberapa kasus, para tenaga kerja harus diupahi, terlatih, diawasi dan diberikan tempat menginap.
Akuisisi Pengumpulan Data Arkeologi

            Data Arkeologi melibatkan tiga prosedur dasar: Pengintai, Survei dan Penggalian. Teknik Sampling Probabilistik dapat digunakan dengan ketiga prosedur dasar Data Arkeologi untuk memaksimalkan kemungkinan bahwa data yang dikumpulkan adalah wakil dari kumpulan data. Pengintai Arkeologi adalah sarana untuk lokasi dan identifikasi situs Arkeologi. Survei Arkeologi dilakukan untuk merekam sebanyak mungkin tentang situs Arkeologi tanpa penggalian. Penggalian untuk mengungkapkan konfigurasi bawah permukaan situs Arkeologi.

Pengolahan Data

            Setelah bukti arkeologi dikumpulkan ada pengolahan kembali agar bukti tersebut memang benar benar ada dan bukan tiruan, yaitu melakukan pengolahan melibatkan manipulasi dari kedua data mentah yakni artefak dan ekofak dan tercatat juga data seperti foto,deskripsi,dll. Kemudian semua data itu dimasukkan kedalam laboratorium atau museum untuk diproses, kemudian dilakukan langkah penyimpanan atau pengawetan agar bukti arkeologi tidak rusak, kemudian mengklasifikasi data agar bukti arkeologi menjadi sah dan tercatat data yang sudah beres dan disimpan di lapangan laboratorium atau museum.

Analisis Data Arkeologi

            Maksud dari analisis data adalah untuk memberikan informasi berguna untuk interpretasi arkeologi. Berbagai jenis analisis, temasuk klasifikasi artefak terbuat dari apa dan bagaimana hal tersebut dibuat. Beberapa analisa seperti klasifikasi, dapat diselesaikan di laboratorium lapangan. Namun jenis yang lebih teknis dari analisis biasnya dilakukan pada fasilitas laboroturium apermanen tertentu. Ketika  kuantitas darii analisis data menghalangi mutasi dari seluruh koleksi. Arkeolog mungkin belajar untuk mengontrol sampel sebagai wakil dari seluruh koleksi.
Interpretasi dari Data Arkeologi

            Penggunaan prosedur ilmiah dalam menginterpretasikan data adalah yang membedakan antara professional arkeologis dengan arkeologi lain yang amatir. Interpretasi membutuhkan intisari dari kumpulan data, proses, klasifikasi dan analisis dalam usaha untuk menjawab permasalahan penelitian. Dalam kasus kebanyakan, model sejarah dan antropologi memberikan rekonstruksi yang paling konsisten dan penjabaran dari masa lalu.
Hasil Publikasi

Setelah arkeolog profesional  menyelesaikan penelitian, mereka mempublikasikan baik data, hasil analisis dan interpretasi. Yang mengacu pada objek dan ilmu pengetahuan. Sebelum dipublikasikan para arkeolog membandingkan dan membenarkan terlebih dahulu skala data agar mempermudah pihak peneliti lain atau individual yang berkepentingan untuk uji coba kembali data tersebut.

STUDY KASUS DALAM GAMBARAN PENELITIAN : PROYEK QUIRIGUA

            Dalam penggambaran penelitian yang telah dijelaskan penulis, menjelaskan tentang proyek status yang pada hal ini adalah situs Qurigua. Peneliti memilih kasus ini karena kasus ini sudah dipahami sebelumnya oleh penulis yang merupakan perwakilan dari proyek arkelologi dilihat dari ukuran dan sudut pandang. Proyek ini memberikan ilustrasi dari tahap-tahap, persiapan, pengorganisiran, serta penalksanaan penelitan arkeologi menggunakan pandangan antar disiplin ilmu untuk menghasilkan hasil ilmiah yang objektif sambil menghadapi realita politik, ekonomi dan sosial.

Formulasi

            Proyek Quirigua sendiri dilakukan lebih dari 3 tahun , dimulai dari tahun 1970-1973. Fokus utama penelitiannya terletak pada tempat peninggalan suku Maya yang terletak di dataran rendah dan sekitarnya. Daerah penelitiannya dibatasi pada zona Mexico dan Amerika Tengah, pemilihan situs dibatasi oleh kriteria yang lebih lanjut, yaitu situs arkeologi yang belum dikenal namun berpotensial menghasilkan data yang dapat menjawab pertanyaan mengenai peradaban Maya kuno tersebut. Dari kriteria potensial, dipilihlah 7 situs yan kemudian diringkas lagi menjadi 2 situs, dari 2 situs ini masih dilakukan penyeleksian persyaratan dan akhirnya dipilihlah situs Quirigua. Yang berlokasi di pesisir Karibia di Guatemala. Akses penelitiannya juga lebih mendukung meskipun pada penelitian sebelumnya bersikap paradis dan tidak ada data arkeologis yang dipublikasikan.
            Lokasi Quirigua sendiri terletak di dataran banjir dan juga memuat informasi tentang sejarah dinasti, yang sebagian diadapat dari hieroglyph, menunjukkan perlunya program penelitian data relevan masalah yang belum terpecahkan yaitu : 1. Struktur dinasti, 2. Fondasi ekonomis Quirigua, 3. Penyebab kehancuran situs-situs Maya.
            Terakhir, meskipun kurangnya data arkeologis dari Quirigua, para peneliti menyodorkan beberapa model terkait dengan lokasi dan fungsi situs. Model tersebut dapat diperbaiki dan diuji terhadap data arkeologis yang aktual. Semenjak Quirigua dijadikan tempat investigasi, penelitian latar belakang mulai dilakukan, antara lain mendokumentasikan penelitian dan mengumpulkan informasi berkaitan dengan penelitian (geologi, sejarah, iklim, geografi, dan antropologi). Penelitian Quirigua sebelumnya lebih pada eksplorasi melibatkan pembersihan runtuhan dan restorasi salah satu bangunan.



Implementasi

            pelaksanaan penelitian dimulai situs Quirigua dipilih untuk penyelidikan pada awal 1973. Proposal ditulis dan diajukan terlebih dahulu kepada kedua lembaga pemerintah dan swasta di Guatemala untuk menentukan kepentingan lokal dan dukungan untuk proyek tersebut. penelitian yang diusulkan diperlukan dukungan ini dan kerjasama karena dana untuk melestarikan situs Quirigua yang datang dari pemerintah Guatemala. atas dasar rekomendasi ini kontrak hukum formal yang dibuat antara lembaga penelitian (museum universitas universitas pennsylvania) dan badan yang sesuai dari Proyek Quirigua sebagai usaha bersama dari museum dan Guatemala Institut Antropologi dan Sejarah (IDAEH). 
            kontrak diuraikan anggaran operasional baik untuk penelitian dan untuk reservasi dari reruntuhan Quirigua. Sementara itu, dana penelitian untuk proyek dibesarkan oleh alokasi dari museum universitas dan melalui proposal yang diajukan ke agwncies outsite (masyarakat geografis nasional dan landasan ilmu pengetahuan nasional). peralatan penelitian dan perlengkapan yang dibeli baik di Amerika Serikat dan di Guatemala, dan dikirim ke Quirigua. fasilitas yang dibangun di situs oleh pemerintah Guatemala termasuk laboratorium lapangan dan area penyimpanan untuk kedua artifac dan catatan penelitian: fasilitas penyimpanan untuk peralatan dan perlengkapan: toko untuk mekanik dan tukang kayu; dan tempat untuk pengawas dari kedua situs dan tenaga kerja yang hidup.



Akuisisi Data

Semua tiga metode akuisisi data pengintaian, survei permukaan dan penggalian yang digunakan dalam proyek Quirigua. dalam banyak kasus kegiatan penelitian ini dilakukan secara bersamaan, tetapi di bawah program terpisah dari proyek.

Pengintaian
Pada situs Quirigua tidak memerlukan penemuan, karena bukan merupakan sebuah  penelitian pengintaian,  hanya diarahkan ke wilayah lembah sekitarnya Motagua dalam rangka untuk mencari daerah yang tak tercatat aktivitas prasejarah.  Situs yang ditemukan terjadi di lokasi tertentu akan memiliki suatu  karakteristik karena ada indikasi bahwa merupakan peninggalan dari  prasejarah. Pada proyek ini memiliki dua program, yang pertama merupakan pekerjaan untuk merancang, mengidentifikasi, menemukan, dan peta alam di dunia.
Sebagian besar pengintai tanah dilakukan oleh satu atau dua siswa, disertai dengan satu atau lebih pekerja lokal yang juga menjabat sebagai panduan. Kontruksi tidak didistribusikan secara acak tetapi dikonsentrasikan pada sisa-sisa.  Pada proyek ke dua berhubungan dengan tahap pertama dari Situs-Pinggiran Program Proyek Quirigua. Menyelidiki daerah luas separted dalam dan memotong seluruh ecozones yang berbeda. Magnetometer diperiksa beberapa daerah uji berdekatan dengan lokasi Quirigua, dan melakukan mendeteksi beberapa fitur bawah permukaan, selanjutnya diverifikasi oleh penggalian.
Tes yang menunjukkan kegunaan lokal magnetometer, tapi jika dimakamkan Feadtures dimasukkan batu reruntuhan yang sangat magnetik di fill pada kontruksi. Rencana proyek menyerukan coring sistematis dan program uji-pitting di musim 1978 untuk mencari sisa-sisa dimakamkan di dataran banjir. Hasil pengintaian situs-pinggiran, lebih dari 150 situs yang ditemukan dalam 95 km² alam semesta di sekitar Quirigua.

1. Situs Nonarchitectural: beraikan Permukaan artefak, dengan atau tanpa ecofacts: tidak ada fitur konstruksi terlihat, tetapi banyak mewakili hancur atau terkubur konstruksi.
2. Struktur tunggal dan struktur-kelompok kecil: Mounds atau kelompok gundukan, kurang dari 2 m, biasanya diatur di sekitar pengadilan pusat atau teras.
3. quadrangles: kelompok Mound mengandung gundukan 2 m tinggi atau lebih tinggi, dengan setidaknya satu kelompok halaman dengan entri terbatas pada dua atau lebih sudut pengadilan.
4. situs Complex: kelompok Mound dari berbagai dan bentuk kompleks, sering  termasuk monumen polos atau pahatan.
       Situs-situs itu merupakan unit sampel, dikelompokkan berdasarkan jenis, dalam kerangka sampel yang digunakan untuk memilih situs untuk penggalian nanti.

Survei Permukaan
            Survei permukaan tanah dilakukan bersamaan dengan upaya pengamatan. Pertaman-tama artefak dan barang-barang pecah belah yang berserakan di permukaan dikumpulkan. Semua situs dan feature kemudian di petakan dan dikonstruksi menggunakan beberapa metode dan alat-alat seperti Brunton compas, tali ukur, peralatan canggih meja pesawat alidade (dioptri). Temuan-temuan tersebut digunakan untuk mencoba menilai dan letak atau posisi kronologi dan fungsi dari situs juga mengira-ngira dimana akan dilakukan penggalian. Data ini bisa digunakan untuk  memberikan suatu indikasi dari aktivitas dimasa lalu dan fungsi di masyarakat.
            Karena bentuk permukaan tanah dan lokasi situs berada di ketinggian 70 m diatas permukaan laut maka, dilakukan pembagian garis belakang situs menjadi 2 di bagian utara dan selatan. Tujuan pembagian ini untuk membuat kontrol secara horizontal dan vertical dari patokan untuk memelihara situs Quiriguâ.

Ekskavasi
            Penggalian dilakukan di semua investigasi tiga proyek, program Site-Core, program Site-Pinggiran, dan program Loire. Upaya penggalian utama dari proyek Quirigia berada di inti situs yang dimana penggalian keseluruhan di situs inti dilakukan oleh sebanyak 60 buruh. Tujuan dasar dari penggalian Situs-Core adalah untuk memperoleh pemahaman tentang berbagai chrnological aktivitas kuno di Quirigua. Aspek yang lebih mendasar dari ini dokumentasi objective- ganda dari urutan konstruksi dapat langsung diamati dan dievaluasi.  upaya awal dalam kebanyakan kasus digunakan cross-sectional dalam tehat memotong pikir sumbu konstruksi tertentu untuk mendokumentasikan urutan vertikal penuh aktivitas bangunan, dari awal (paling bawah) ke terbaru (paling atas).
            data yang diperoleh dari sebagian besar penggalian Situs-Core, termasuk artefak dan ekofak selama di kedua jenis Konteks primer serta dalam konteks sekunder terkait penggunaan digunakan untuk menyimpulkan kegiatan kuno. Kegiatan ini pada gilirannya, mencerminkan fungsi terakhir dari struktur individu dan daerah plaza, serta orang-orang dari situs secara keseluruhan. Dengan cara ini fungsi kuno seperti pendudukan elit perumahan, ritual dan aktivitas seremonial, dan (kurang pasti) ekonomis dan aktivitas politik telah disimpulkan.
             Luar sekitar langsung dari Quirigia, program lembah mulai menyelidiki serangkaian situs di wilayah Bawah Motagua Lembah pada tahun 1977. Pada tahun 1978 penelitian utama dimulai dengan program penggalian uji di dua situs terbesar di lembah, Las Quebradas dan Choco. Tujuan penggalian ini adalah untuk mengumpulkan sampel dari kedua data yang secara kronologis dan fungsional yang relevan. Walaupun tahap akuisisi data dari Proyek Quiurigua secara resmi berakhir pada bulan April tahun 1978, perpanjangan izin penelitian diperbolehkan penggalian pada tahun 1979 beberapa situs lembah tambahan bentuk dan ukuran bervariasi.

Program Akuisisi Data Lainnya
            Program monumen recording ini dirancang untuk merekam suatu batu pahatan (prasasti) di Quirigia terutama hieroglif data epigrafi data digali dan dilengkapai dokumentasi yang sangat berharaga mengenai kegiatan politik, suksesasi dinasti dan lainnya peristiwa sejarah di Quirigia. Sebagaian besar dokumen ini tersebar di arsip Inggris dan Amerika Serikat.
Pengolahan Data Quiriguia

            Data yang dicatat diproyek Quirigua di  proses di laboratorium lapangan yang tidak jauh dari lokasi. Investigasi ini menghasilkan dua data mentah, penelitian ini menghasilkan juga empat data, data yang tercatat berbentuk : sistem kartu, catatan lapangan, gambar skala, dan foto. Pengolahan data laboratorium yang terekam sangat minim. Pengolahan data lapangan lebih kompleks. Proses ini terdiri dari serangkaian langkah yang berpuncak pada rekaman fotografi dan sistem kartu.Upaya pelestarian situs disutradarai oleh institut antropologi dan sejarah Guatemala, termasuk bekerja mengamankan monumen, yang paling luas usaha yang terlibat dalam konsolidasi dan renovasi struktur.

Analisis data Quirigua

Industri artefak yang didefinisikan pada tahap ini adalah gerabah, pecahan batu, batu yang telah diupam, patung-patung, dan objek logam. Setelah penelitian pendahuluan sample data artefak dan ekofak dikirim ke Amerika untuk dipelajari lebih terperinci. kita disini hanya akan mendeskripsikan beberapa analisis awal yang dilakukan di laboratorium di lapangan dari beberapa gerabah yang ditemukan kembali di Quirigua. Klasifikasi gerabah memiliki dua tujuan:
1.      Untuk menyediakan urutan kerangka kerja yang berdasarkan analisis tipologi
2.      Untuk menciptakan kerangka kerja fungsional berdasarka analisis bentuk wadah (bejana). Terdapat dua macam analisis yaitu :
Analisis Tipologi
Analisis tipologi dimulai dengan membagi koleksi gerabah kedalam serangkaian kategori (tipe) terutama karakteristik permukaan, gaya dan teknologi (warna, kekerasan, teksture, dekorasi, dsb). Tipe-tipe itu kemudian dinilai sebagai usia relatif :yaitu penentuan dibuat untuk kategori yang diproduksi dan digunakan pada periode yang lebih awal di Quirigua dan yang diproduksi dan digunakan pada waktu berikutnya. Evaluasi kronologi ini mengandalkan asal, asosiasi, dan konteks dari tembikar itu sendiri, serta pada pemeriksaan dengan gerabah yang bertanggal serupa disitus Maya yang lain, sebagai hasilnya jenis-jenis tembikar Quirigua disusun dari yang paling awal sampai yang paling akhir.
Analisis Bentuk
Analisis bentuk juga membagi koleksi gerabah kedalam beberapa kategori, pada kasus ini berdasarkan pada bentuk bejana aslinya yang ditentukan dengan mengevaluasi tiga komponen bentuk dasar (pinggiran, tubuh, dan bagian bawah). Lebih dari dua puluh bejana secara keseluruhan akhirnya ditetapkan. Perbedaan fungsional yang paling mendasar, berdasarkan bentuk antara lain :
1.      Gerabah domestik, bejana digunakan untuk aktifitas sehari-hari seperti membawa dan menyimpan air, menyiapkan makanan , dsb
2.      Gerabah non-domestik, bejana digunakan untuk aktifitas non-subsisten, seperti : digunakan untuk ritual, penguburan, dan sebagainya.
Akhirnya, pembedaan fungsional yang lebih tepat dapat dibuat untuk menyediakan informasi yang lebih terperinci pada aspek perilaku pemakaian di Quirigua. Kedua analisis ini dilakukan di laboratorium lapangan dimulai dengan percobaan pemilahan selama tahun 1975. Analisis gerabah mendapat penekanan yang utama, namun meskipun demikian data dari kelas yang lain sepertti : pecahan batu, batu yang telah diupam, dan batu yang telah diupam juga menjadi objek penelitian.

Interpretasi proyek Quirigua

            Interpretasi data dalam proyek tersebut difokuskan pada fungi situs quiri qua dengan dibandingkan dengan situs copan (kedua sitis tersebut terletak di amerika latin tepatnya digua temala). Rekonstruksi situs quiri gua dibagi manjadi dua model , model koloni dan model pusat ekonomi dalam model koloni disebutkan bahwa quiri qua merupakan koloni dari copan namun, bukti yang menunjukan mungkin quiri qua dan kopan berdiri bersamaan dan berasal dari daerah lain. Kemungkinan tersebut didukung oleh gaya pematungan yang menghubungkan pada situs maya yang terletak di utara.
            Kemungkinan besar quiri gua merupakan fasal dari copan dibuktikan dengan inskripsi hieroglip yang memiliki refrensi sama dengan copan (fakta ini merupakan salah satu alasan alasan perkembangan dari model koloni ). Tetapi inskripsi tersebut direinterpretasi sebagai catatan kemenangan atas copan. Bukti peninggalan artefak di quiri gua khususnya tembikar yang telah didiaknosa secara rinci menunjukan perbedaan yang menonjol dengan gaya tembikar copan.
            Bukti-bukti tersebut menujukan model koloni tidak cocok sebagai situs quiri gua. Model lain dari situs quiri gua adalah model plantasi (perkebunan), model ini cukup sama digunakan sebagai fungsi situs tersebut dikarenakan tidak adanya bukti langsung (bukti ekofakta) yang menunjukan ekonomi berbasis hasil panen.
            Namun, terdapat bukti tidak langsung seperti kondisi tanah yang cocok untuk hasil panen potensial, kakao, dan beberapa tembikar sebagai wadah kakao. Data pada pola pemukiman menunjukan pola yang cocok untuk pola yang cocok untuk pola perkebunan. Kawasan agrikultural yang mengelilingi quiri gua terlihat kosong memberikan peluang untuk aktivitas agrikultural yang intensif. Sayangnya bukti ini tidak mendukung model plantasi secara khusus, karena pola pemukimannya tidak konsisten sebagai fungsi pusat perekonomian. Petunjuk lebih lanjut dari situs quiri gua untuk pusat perdagangan ditentukan oleh teknologi pembuatan peralatan obsidian  berjumblah dua. Yang satu menunjukan produksi sekala besar dari pralatan tajam obsidian dari batu inti yang diimpor dari sumber dataran tinggi.
             Peralatan obsidian tersebut merupakan peralatan berharga bagi kebudayaan meso amerika. Teknologi kedua berupa flakes yang dibuat dari batuan obsidian yang merupakan produksi domestik ( untuk kebutuhan sehari-hari). Bukti lain yang tidak lansung menunjukan bahwa situs ini merupakan pusat perdagangan adalah fakta bahwa quiri gua secara geografis merupakan tempat strategis. Terakhir, pertumbuhan pesat quiri gua yang ditunjukan oleh pertumbuhan aktivitas pembangunan dan pengumpulan material batu yang diambil dari sumber yang jauh. Kesimpulannya kedua model tersebut menunjukan interpretasi oleh arkeologis sehubungan dengan fungsi situs, persebaran artefak, dan proses yang menyertai dinamisme situ quiri gua berdasarkan lokasi geografisnya.

Publikasi dari Data Quirigua

            Tahap akhir dari Quirigua proyek adalah publikasi hasil penelitian. Tentunya, tahap publikasi ini tidak dapat digunakan sebelum seluruh tahap sebelumnya telah ditempuh dan selesai. Dan sebelumnya tentu saja telah tersusun sebuah rencana yang digunakan untuk mengkoordinasikan tahap publikasi tersebut. Menurut tahapan dalam mempublikasikan proyek ini, proyek Quirigua dapat diselesaikan dalam 3 tahap yaitu, laporan pendahuluan berkala yang akan diterbitkan selama proses proyek berlangsung, publikasi jurnal professional yang akan dirilis selama proyek berlangsung dan sesudah proyek berlangsung, serta laporan final untuk mensitesiskan semua hasil dari penelitian yang akan terbit sekali saat proses penelitian telah selesai.
Dengan lengkapnya tahap laporan final atau laporan akhir, maka penelitian arekologi proyek Quirigua sudah mencapai tahap akhir. Tentu saja hasil dari penelitian Quirigua harus dipublikasikan untuk bahan ataupun referensi bagi penelitian Quirigua atau situs yang lain dimasa yang akan dating.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar